Rafael Hanuman

Ketika saya tiba di Brasil, saya memutuskan untuk membantu kampanye Lula da Silva untuk presiden.

Saya dengan polos mencari kantor PT di pedalaman Minas Gerais, tempat saya berada.

Saya tidak tahu bahwa ideologi sosialis telah dihancurkan di sebagian besar wilayah Brasil.

Pada dasarnya saya bertanya dengan polos kepada seorang pria yang saya temui, di mana kantor PT, dan dia memberikan saya nomor telepon.

Saya menghubungi nomor tersebut seolah-olah saya sedang berbicara dengan kantor lokal di kota kecil pedalaman negara bagian.

Nyatanya, saya sedang berbicara dengan kantor nasional yang terletak di ibu kota São Paulo. Dan saya berbicara dengan sangat alami, menjelaskan situasinya.

Saya diundang oleh seorang wanita bernama Rosa, untuk ikut serta dalam komite-komite populer, sektor media. Saya mengusulkan untuk membuat video viral, dan saya menawarkan untuk mengeditnya.

Wanita itu mengatakan saya bisa melakukan pengeditan, dan demikianlah yang saya lakukan. Tema kampanye awal berbicara tentang pelukan dan bintang, dan video tersebut tidak memiliki pelukan atau bintang.

Begitu saya membuat bintang 3D yang bergerak di video, sangat terintegrasi. Itu terlihat bagus dan jika pembaca mengklik gambar, mereka dapat melihat video tersebut.

Saya rasa saya membiarkan bintang itu berputar selama satu menit di awal, jika mereka perlu melakukan pengeditan dengan kredit.

Tidak ada yang tidak bisa dipotong. Kemudian bintang tersebut bergerak sesuai dengan apa yang dikatakan oleh musik.